Awalnya peneliti melakukan pengamatan terhadap 150 pasang saudara kembar berumur 43-73 tahun, dan berjenis kelamin perempuan. Setiap partisipan diukur kekuatan kaki dan otaknya.
Pengukuran kekuatan kaki dilakukan dengan menggunakan perangkat gym yang telah dimodifikasi sedemikian rupa agar dapat menghitung kecepatan dan kekuatan kaki. Sedangkan untuk mengetahui kekuatan otak, partisipan diminta melakukan tugas-tugas tertentu di komputer.
Tugas ini dibuat untuk mengetes daya ingat dan kemampuan otak partisipan dalam memproses informasi. Bedanya, kekuatan kaki hanya diukur di awal studi, sedangkan kekuatan otak dihitung di awal dan akhir studi.
Sesuai dugaan, saudari kembar yang memiliki kekuatan kaki lebih besar di awal studi juga dilaporkan memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik, bahkan hingga 10 tahun kemudian.
Otaknya pun tidak mengalami perubahan atau penuaan berarti dalam kurun yang sama, bahkan setelah peneliti ikut mempertimbangkan faktor gaya hidup maupun risiko kesehatan lain yang dimiliki partisipan.
"Kami menemukan bahwa kekuatan kaki merupakan penentu paling kuat dari ada tidaknya proses penuaan tersebut," simpul ketua tim peneliti, Dr Claire Steves seperti dikutip dari BBC, Rabu (11/11/2015).
Dari studi yang pernah dilakukan pada hewan percobaan terungkap, olahraga atau aktivitas fisik diduga dapat memicu pelepasan senyawa kimia yang dapat mendorong sel-sel saraf agar terus tumbuh, dan ini juga berlaku untuk sel saraf di dalam otak. Dengan begitu siapapun yang berolahraga secara rutin dipastikan memiliki fungsi otak yang baik, tak peduli berapapun usianya.
Kebetulan, kaki juga terdiri atas otot-otot terbesar yang dimiliki tubuh, sehingga bila otot kaki dalam keadaan bugar maka itu sama artinya dengan kebugaran tubuh secara keseluruhan. Di sisi lain, aspek ini memudahkan seseorang untuk memperoleh manfaat terhadap otak, meski hanya melakukan gerakan fisik ringan seperti berdiri atau jalan kaki.
Meski begitu, Dr Doug Brown dari Alzheimer's Society berharap peneliti dapat menjelaskan mekanisme di balik keterkaitan antara kekuatan kaki dan otak ini.
"Dari situ kita mungkin bisa menemukan aspek yang mana dari aktivitas fisik yang krusial bagi kesehatan otak, dan itu nantinya kita harapkan bisa dioptimalkan demi mengurangi risiko demensia," tutupnya.
Baca juga profil wanita muda cantik segudang prestasi :
- Brigadir Eka Frestya, Polwan Cantik jadi Idola di Sosmed
- Brigadir Avvy Olivia, Polwan Cantik Pernah Jadi Pramugari sebelum di NTMC Polri
- Briptu Dara Intan, Polwan Cantik Bertugas di NTMC Polri
- Serda Theresia, Pramugari Cantik Pesawat Kepresidenan RI
- Serda Tri Nia, Sersan Pramugari Cantik TNI-AD
- Serda Syalsabilla Intan, Dara Manis Pasukan Perdamaian PBB
- Nurul Habibah, Wajah Cantiknya Memberi Warna di Satpol PP
- Sarah Widyanti Kusuma, Pilot Muda dan Cantik Garuda Indonesia
- Airin Rachmi Diany, Walikota Tangsel Cantik dan Kaya
- Zoya Amirin, Psikolog Sexsual Berwajah Cantik dan Sexi
- Noor 'fizzy' Hafizah, Pilot Cantik AirAsia Malaysia
- Nurmala Hamid Rahmona, Lurah Termuda dan Cantik kab Gorontalo
- Serda Ni Putu, Anggota Kowad Penerjun Payung Cantik & Berprestasi
- Bripda Nina Octaviana, Anggota Gegana Penjinak Bom Polri yang Cantik
- Bripda Rizka, Polwan Cantik Berjilbab Hapal Quran
- Bripda Adri Chroin Ade Utami, Sniper Cantik Berkerudung dari Brimob DIY
- Iptu Dhayita Daneswari, Umur 23 tahun jadi Kapolsek Termuda
- Elesta Apriliana, Pilot Cantik Trigana Air
- Meilani Siti, Cewek Manis Berjilbab Jago Mainkan Gitar Alunan Musik Metal
- Cita Citata, Artis Dangdut Cantik 'Sakitnya Tuh Disini'
- Gista Putri Bintang Film dan Model Cantik
http://health.detik.com/read/2015/11/11/190101/3068618/763/biar-otak-tak-gampang-uzur-kuncinya-ada-di-kekuatan-kaki-lho
0 Response to "Biar Otak Tak Gampang 'Uzur', Kuncinya Ada di Kekuatan Kaki "
Posting Komentar